Setelah menjabat menjadi ketua RT 08, akhirnya Joko pun tiba pada ajalnya. Mengingat perbuatan Joko semasa hidupnya akhirnya diputuskan bahwa dia harus masuk neraka. Namun mengingat sejumlah kebaikan dan hal meringankan Joko selama hidupnya, seperti membunuhi musuhnya dengan tersenyum, memiskinkan rakyat dan negerinya dengan dalih pembangunan hingga aksi konkret memimpin gerakan negara miskin, penjaga neraka menyilakan Joko memilih sendiri jenis siksaan yang harus dijalaninya.
Oleh penjaga neraka ia diajak masuk sebuah bilik. Di tempat itu para penyiksa tampak sedang mengasah pedang dan membakar tusukan besi hingga membara. Joko yang bergidik mellihat orang ditusuki dan disundut besi panas menyatakan, ‘‘Saya mau lihat tempat yang lain."
Joko lantas masuk ke sebuah bangsal luas. Tampak sejumlah penyiksa menancapkan kait pancing ke sejumlah bagian tubuh seseorang. Ada yang di siku, ada yang di perut, ada yang didada, pantat, paha dan sebagainya. Mata pancing itu kemudian digunakan untuk mengerakkan tubuh para pendosa di bangsal itu untuk digantung selama berjam-jam. Bila otot yang jadi tempat kait jebol mereka akan jatuh ke tanah. Para penjaga akan kembali
menancapi tubuh-tubuh itu untuk kemudian digantung kembali. Begitu seterusnya.
Rupanya Joko tak tahan dengan pemandangan itu. "Saya ingin melihat yang lain"’ ujarnya.
Begitulah. Dari bilik ke bilik, bangsal ke bangsal, Joko terus memilih. Hampir semua wilayah neraka telah dijelajahinyn. Tiba-tiba ia berhenti di sebuah empang yang dipenuhi dengan berbagai jenis tinja, mulai dari tinja manusia hingga kotoran babi. Rupanya Joko tertarik menyaksikan para terhukum yang hanya berendam sebatas bahu
"Ah, ini sih enteng. Kalau cuma begitu saja, gue juga betah disiksa selamanya," ucap Joko.
Maka ia lalu digiring nyebur ke empang dan ikut berendam sebatas bahu."
Baru semenit Joko berendam, tiba-tiba terdengar suara yang memekakkan telinga dan disambung teriakan penjaga neraka yang berdiri di pinggir empang, "Yaa..., waktu istirahat sudah habis. Sekarang saatnnya untuk kembali menyelam!"
sumber : kumpulan humor
Oleh penjaga neraka ia diajak masuk sebuah bilik. Di tempat itu para penyiksa tampak sedang mengasah pedang dan membakar tusukan besi hingga membara. Joko yang bergidik mellihat orang ditusuki dan disundut besi panas menyatakan, ‘‘Saya mau lihat tempat yang lain."
Joko lantas masuk ke sebuah bangsal luas. Tampak sejumlah penyiksa menancapkan kait pancing ke sejumlah bagian tubuh seseorang. Ada yang di siku, ada yang di perut, ada yang didada, pantat, paha dan sebagainya. Mata pancing itu kemudian digunakan untuk mengerakkan tubuh para pendosa di bangsal itu untuk digantung selama berjam-jam. Bila otot yang jadi tempat kait jebol mereka akan jatuh ke tanah. Para penjaga akan kembali
menancapi tubuh-tubuh itu untuk kemudian digantung kembali. Begitu seterusnya.
Rupanya Joko tak tahan dengan pemandangan itu. "Saya ingin melihat yang lain"’ ujarnya.
Begitulah. Dari bilik ke bilik, bangsal ke bangsal, Joko terus memilih. Hampir semua wilayah neraka telah dijelajahinyn. Tiba-tiba ia berhenti di sebuah empang yang dipenuhi dengan berbagai jenis tinja, mulai dari tinja manusia hingga kotoran babi. Rupanya Joko tertarik menyaksikan para terhukum yang hanya berendam sebatas bahu
"Ah, ini sih enteng. Kalau cuma begitu saja, gue juga betah disiksa selamanya," ucap Joko.
Maka ia lalu digiring nyebur ke empang dan ikut berendam sebatas bahu."
Baru semenit Joko berendam, tiba-tiba terdengar suara yang memekakkan telinga dan disambung teriakan penjaga neraka yang berdiri di pinggir empang, "Yaa..., waktu istirahat sudah habis. Sekarang saatnnya untuk kembali menyelam!"
sumber : kumpulan humor
0 comments:
Post a Comment
Thx for Comment !!!